Sunday 24 April 2016

contoh tata cara berwudu dan bacannya

contoh tata cara berwudu dan bacannya



















contoh tata cara berwudu dan bacannya

Wudlu
     Praktikan wudhu dengan benar
     Aspek yang dinilai : niat, tatacara, tertib, dan doa setelah berwudhu.

1.    Bacaan Niat

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَالٰى



2.Mencuci kedua telapak tangan hingga pergelangan sampai bersih, dengan mempertemukan telapak tangan kanan dengan tangan kiri.

3. Berkumur-kumur 3 kali, hingga mulut bersih dari sisa-sisa makanan. Air yang dimasukan ke mulut lalu dibuang. jangan ada yang tertelan.

4. Membersihkan lubang hidung dengan cara menghisap air kedalam hidung, lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali.

Point 3 dan 4 dapat pula dilakukan berbarengan , berkumur-kumur sambil menghirup air ke dalam hidung. cara inilah yang paling baik.


5. Membasuh Muka 3 kali, caranya:
- Mengumpulkan air dengan kedua telapak tangan sambil membaca lafal niat Wudhu, yaitu:

NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGORI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
- Mengangkat kedua telapak tangan (yang berisi air) tersebut ke muka. Pada saat air telah sampai dimuka, sambil membasuh hatinya mengatakan:

“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta’ala”


- Batas muka yang wajib di basuh adalah:
Mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai bawah dagu, dan dari telinga kanan sampai telinga kiri. Agar lebih yakin, basuhan harus dilebihkan dari batas-batas tersebut.



6. Membasuh kedua tangan:
- Membasuh tangan kanan, mulai dari ujung jari sampai siku (siku harus dibasuh, dan dilebihkan sedikit) sampai rata, dengan menyilang-nyilangi jari-jari tangan. basuhan 3 kali.

- Membasuh tangan kiri (Sda tangan kanan)


7. Mengusap sebagian kepala, baik yang diusap itu kulit kepala maupun bagian rambut yang ada dalam kepala. 3 kali walau hanya selebar ubun-ubun.

nb: Mengusap rambut yang sudah keluar dari kepala atau rambut yang dikepang atau bergumpal, jika diuraikan keluar dari batas kepala, hukumnya tidak syah. Jadi bagi yang rambutnya panjang atau melebihi batas kepala (biasanya kaum wanita), wajib mengusap sebagian kepalanya saja, bukan rambut.



8. Mengusap kedua telinga seluruhnya baik bagian luar maupun bagian dalamnya. Caranya:
- Memasukan telunjuknya kelobang telinga.
- Menggerak-gerakannya pada lipatan-lipatan telinga.
- Menggerakan ibu jari pada telinga bagian luar.


9. Membasuh kedua kaki:
- Membasuh kaki kanan serta kaki (mata kaki wajib di basuh dan dilebihi sedikit, 3 kali) sambil menyisipkan jari-jari tangan diantara jari-jari kaki(menyilang nyilangi).

- Membasuh kaki kiri (Sda kaki kanan)
Cara Menyilangi:
Dengan menggunakan kelingking tangan kiri, mulai dari bawah kelingking kaki kanan dan berakhir pada kelingking kaki kiri.

10. Wudhu ini harus dilakukan sesuai urutan diatas (1-9) tidak boleh diacak.

Doa selesai berwudhu (disunatkan membacanya):
1. Menghadap kiblat
2. Mengangkat kedua belah telapak tangan, yang terbuka, menghadap keatas.

2.    Menengadahkan pandangan ke atas (langit). sambil membaca doa:

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIAKA LAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WARASUULUH ALLAAHUMMAJ ‘ALNII MINAT TAWWABIINA. WAJ ‘ALNII MINAL MUTATHAHHIRIIN. WAJ’ ALNII MIN ‘IBAADIKASHSHAALIHIIN
Artinya:

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang – orang yang suka bertobat. Dan jadikanlah aku termasuk hamba-hamba mu yang shaleh.

Do’a setelah berwudlu
شْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَه , وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

No comments: