Tuesday 13 September 2016

BAKTI MASYARAKAT dalam pramuka

BAKTI  MASYARAKAT dalam pramuka
BAKTI  MASYARAKAT

I.       PENDAHULUAN
1.    Bakti masyarakat mengandung arti mengerjakan sesuatu secara sukarela untuk kepentingan masyarakat.

 2.   Salah satu janji pramuka (Trisatya) berbunyi "menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri/ikut serta membangun masyarakat", sehingga kegiatan bakti
a.     Sebagai pribadi seorang pramuka selalu berproses sepanjang hayatnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik lahir maupun batin
b.    Sebagai mahluk sosial seorang pramuka selalu berusaha untuk dapat menyesuaikan diri dengan anggota masyarakat yang lainnya, hidup berdampingan, saling menghormati, saling menolong, saling bekerja sama dan bantu membantu, sehingga akan terjalin kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
c.     Sebagai mahluk Tuhan seharusnyalah seorang pramuka selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang maha Easa dengan berusaha beribadah sesuai dengan petunjuk-petunjuk Nya dan meninggalkan larangan-larangan Nya.
Kepada para pramuka didikkan lewat kegiatan-kegiatan kepramukaan agar semua kegiatan mereka dalam kehidupan dan perilaku mereka sehari-hari merupakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Easa.

II.      MATERI POKOK
1.    Gerakan Pramuka  mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi manusia berkepribadian, bertakwa dan berbudi pekerti luhur, yang :
a.     Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, kuat mental dan tinggi moral;         
b.    tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
c.     kuat dan sehat jasmaninya;
serta menjadi warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat  yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunaan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.




2.    Untuk dapat mewujudkan  tujuan Gerakan Pramuka tersebut, kepada pramuka ditanamkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka, dengan sasaran mereka dapat menerapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari baik sebagai induvidu, anggota masyarakat maupun sebagai mahluk Tuhan.

3.    Prinsip Dasar Kepramukaan adalah prinsip-prinsip yang tertanam mendalam pada diri pramuka, yaitu :
a.     Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b.    Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
c.     Peduli terhadap diri pribadinya
d.    Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Dengan terpatrinya prinsip-prinsip tersebut dalam diri pramuka, diharapkan perilaku mereka sehari-hari akan dikendalikan dan diilhami oleh prinsip-prinsip tersebut.

4.    Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan ketentauan moral dalam kehidupan sehari-hari seorang pramuka, sehingga kepada mereka didikkan agar dalam kehidupannya berprilaku, diataranya sebagai berikut:
a.     Tinggi ketakwaannya kepada Tuhan YME, dengan jalan melaksanakan semua ajaran-ajaran Nya sesuai dengan agamanya masing-masing;
b.    Mencintai alam dan memiliki rasa kasih sayang sesama manusia;
c.     Mencintai, mau berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran negara dan bangsanya;
d.    Sopan dan kesatria;
e.     Suka bermusyawarah dan patuh kepada peraturan yang ada;
f.     Sabar, tabah dan rela menolong;
g.    Rajin dalam segala hal, terampil dan selalu bergembira;
h.    Hidup hemat dan cermat serta bersahaja
i.     Disiplin, berani dan setia;
j.     Bertanggung jawab dan dapat dipercaya;
k.    Suci dalam pikiran, perkataan dan berbuatannya.      

5.    Perkemahan merupakan media yang sangat tepat, efektif dan efisien untuk mendidikan pengimplementasian Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka sebagaimana tersebut diatas.

6.    Kehidupan beragama adalah seluruh perilaku dalam kehidupan yang mencerminkan implementasi dari pelaksanaan ajaran agama, diataranya sebagai berikut:
a.     Mensyukuri  segalan nikmat yang diberikan Tuhan YME;
b.    Secara sadar segera melaksanakan sembayang ketiga waktu sembayang tiba;
c.     Menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, antara lain dengan jalan;
1)    saling menolong antara yang satu dengan lainnya
2)    menghormati orang lain, dengan memperhatikan pendapat-pendapatnya
3)    tidak menyakiti hati orang lain
4)    berbuat sopan dan bertanggung jawab
5)    melaksanakan hasil kesepakatan bersama
6)    peduli terhadap program pembangunan masyarakat
d.    Ikut menjaga kelestarian  alam dan lingkungan
e.     Peduli terhadap perkembangan diri pribadinya.

7.    Kehidupan Beragama dalam Perkemahan
       Acara dalam perkemahan hendaknya direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat:
a.     Memberi kemungkinan luas bagi para peserta perkemahan untuk dapat melaksanakan ibadah kepada Tuhan secara vertikal, dan dengan peserta      perkemahan serta lingkungannya secara horisontal.
b.    kehidupan beragama di perkemahan dapat diwujudkan dengan baik bilamana perkemahan yang dilakukan diacu oleh perencanaan perkemahan yang baik, yang memungkinkan akan terjadi proses interaksi yang positif pada semua peserta perkemahan sehingga tercermin adanya kegiatan rekreatif yang edukatif,
       suasana perkemahan sedemikian ini akan memberikan kemungkinan terwujudnya "perkemahan sebagaimana alat pendidikan" yang akan dapat menigkatkan ketahanan spiritual, pisik, intelektual, emosional dan jiwa sosial pada para peserta didik.
c.     Dampak pisitif dari perkemahan yang baik, yang di dalamnya tercermin adanya kehidupan beragama, pada para peserta akan tertanam:
1)    Lebih meningkat ketakwaannya terhadapat Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Pencipta Alam dan Lingkungan yang indah dan harmonis.
2)    Kesadaran untuk peduli kepada orang lain dan  lingkungannya.
3)    terciptanya kesadaran untuk menghormat dan menghargai kepada rekannya yang beragama lain dari dirinya.
4)    Kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup.


III.    PENUTUP
1.    Dalam proses penyusunan acara  berkemah pembina harus melibatkan peserta didik dengan jalan memberdayakan dewan satuan (Dewan Penggalang, Dewan Penegak, Dewan Racana) mulai dari proses observasi lokasi perkemahan, penyusunan perencanaan/pemrograman, pelaksanaan kegiatan dan evaluasinya.

2.    Pembina  Pramuka hendaknya menyiapkan "debreifing" dari semua kegiatan yang ditetapkan sebagai acara perkemahan, yang bertemakan "kehidupan Beragama dalam Perkemahan".





KEPUSTAKAAN
1.    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 1999.

2.    Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka, Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 1999.

3.    Sulaiman, Idik H. Petunjuk Praktis Berkemah, Jakarta : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

4.    Berkemah Yang Tidak Merusak Lingkungan, Jakarta: Saka Wanabakti.

No comments: