BAKTI
MASYARAKAT
BAKTI
MASYARAKAT
I. PENDAHULUAN
1. Bakti Masyarakat mengandung arti mengerjakan
sesuatu secara sukarela untuk kepentingan masyarakat.
2. Salah satu janji pramuka (Trisatya) berbunyi
"menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri/ikut serta membangun
masyarakat", sehingga kegiatan bakti masyarakat adalah merupakan kegiatan
kepramukaan yang menjadi media penanaman dan pengamalan Kode Kehormatan
Pramuka.
3. Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Bapak Pramuka
Indonesia, pada World Scout Conference ke-23 di Tokio tahun 1970, dalam
prasaran beliau, beliau mengatakan:
"..........ikut sertanya
Pramuka-pramuka dalam kegiatan pembangunan bangsa adalah syarat mutlak demi
kelanjutan hidup kepramukaan sebagai organisasi dunia. Kita dapat tetap taat kepada dasar
prinsip-prinsip moral kepramukaan, tetapi kita harus memperbaharui acara-acara
kegiatan kepramukaan yang sesuai dengan aspirasi generasi muda kita, dan dengan
kebutuhan masyarakat kita......"
4. Dengan kegiatan bakti masyarakat diharapkan
akan tercapai dua sasaran, ialah:
a. Menamkan jiwa kesukarelaan untuk berbakti
kepada masyarakat, lingkungan, bangsa dan negara, serta memberikan kebanggaan
kepada para pelakunya atas karya bakti yang pernah dilakukan.
b. Gerakan Pramuka mendapat simpati dan
dukungan dari masyarakat.
II. MATERI POKOK
1. Dari sudut peserta didik, setelah mengikuti
kegiatan bakti masyarakat mereka:
a. Menemukan manfaat perlunya hidup bergotong
royong
b. Meningkat kepeduliannya terhadap masyarakat
dan lingkungannya
c. Memiliki keterampilan praktis, sebagai
modal dalam pengabdiannya pada masyarakat
d. Meningkat kemampuannya dibidang kepemimpinan
dan manajerial khususnya dalam hal kegiatan bakti masyarakat
e. Meningkat rasa percaya diri dan
tanggungjawabnya
f. Adanya peningkatan atas kemantapan
spiritual/metal dan moral keagamaanya, pisik, intelektual, emosional serta
kemantapan sosialnya.
g. tumbuh dan berkembang jiwa dan sikap
kewirausahannya.
2. Sumbangan pramuka terhadap pembangunan
masyarakat/bakti masyarakat, diantaranya:
a. Pramuka akan menggladi dirinya sendiri,
untuk dapat melaksanakan tugas yang akan dilakukan dalam bakti masyarakat.
b. Mereka dapat mempelajari tentang kehidupan
di masyarakat, mereka dapat belajar untuk memahami perlunya ikut bertanggung
jawab atas adanya pembangunan masyarakat.
c. Secara pribadi maupun bersama, mereka dapat
berpartisipasi untuk membangun masyarakat.
Mereka dapat menemukan kebutuhan masyarakat dan kegiatan apa, untuk
dapat membantu memecahkan masalah yang terdapat di masyarakat tersebut.
3. Menentukan Program Bakti Masyarakat
Terdapat dua kemungkinan timbulnya
program bakti masyarakat, ialah:
a. Program partisipatif : artinya program
disusun oleh Lembaga/Badan/
Organisasi lain sedang para pramuka
hanyalah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut pada pelaksanaan bakti
masyarakat sesuai dengan kemampuannya.
b. Program yang disusun sendiri oleh Gerakan
Pramuka
1) Dalam proses penyusunannya para pramuka yang
diwakili oleh Dewan Satuan mereka dilibatkan langsung untuk ikut serta
menyusunnya
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan
menyusun program bakti masyarakat, diantaranya ialah;
a) mencari tahu kebutuhan masyarakat yang akan
ketempatan acara bakti;
b) menghimpun beberapa alternatif kegiatan
bakti yang kemungkinan dapat dilaksanakan oleh para pramuka;
c) menghitung kemungkinan jumlah dana yang
harus disiapkan
d) merancang cara pelaksanaan bakti masyarakat
e) mempertimbangkan kemungkinan faktor-faktor
pendukung yang diperlukan maupun penghambatnya.
3) Beberapa kemungkinan jenis dan macam
kegiatan bakti masyarakat yang dapat dilakukan
oleh para Pramuka, ialah:
a) bidang kesehatan masyarakat:
- pemberantasan nyamuk
- sanitasi lingkungan
- penyelenggaraan posyandu
- penerangan Gizi
- penanaman Tanaman Apotik Hidup dan
manfaatnya bagi kesehatan
b) bidang sosial budaya
- membelajarkan masyarakat agar melek huruf
dan angka
- mengadakan pentas seni
c) bidang ekonomi kerakyatan:
- merintis kemungkinan usaha rumah (home
industry) sesuai dengan sumberdaya alam yang tersedia di daerah tersebut
- memberikan penerangan dan merintis adanya
koperasi
d) bidang pembangunan pisik:
- perbaikan jalan, jembatan, tempat-tempat
ibadah, saluran pembuangan air, bembuatan saluran air bersih/pipanisasi air
bersih dari sumber air;
- penghijauan, reboisasi, pelestarian alam;
- menolong akibat terjadinya bencana alam,
dengan jalan: ikut serta dalam usaha pembangunan rumah, merawat lingkungan
sehat di tempat-tempat penampungan, pelaksana dapur umum, dll.
c. Cara Menyusun Program Bakti Masyarakat
Dengan melibatkan para peserta didik
Kwartir melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengadakan observasi lokasi yang akan
dijadikan objek bakti masyarakat, untuk menemukan :
a) Mengadakan observasi lokasi yang akan
dijadikan obyek bakti masyarakat, untuk menemukan:
- kebutuhan masyarakat setempat
- potensi daerah dan masyarakatnya
- kondisi lingkungan
- faktor-faktor penunjang maupun penghambat
- budaya masyarakat setempat
b) Menyusun Panitia Pelaksana yang akan
mengelola pelaksanaan bakti masyarakat
c) Menyusun kemungkinan alternatif kegiatan
bakti
d) Mengadakan pendekatan dengan Kepala
Desa/Kelurahan dan para tokoh masyarakat
dengan menginformasikan program
e) Menggali sumber dana yang mungkin dapat
mendukung program bakti masyarakat yang akan diselenggarakan.
4. Pelaksanaan Bakti Masyarakat
Ditinjau dari bentuknya Bakti Masyarakat
dapat dibedakan menjadi:
a. Bakti Masyarakat yang dilaksanakan secara
serentak oleh semua anggota Gerakan Pramuka, dilaksanakan tidak dalam
perkemahan. Acara bakti masyarakat yang
dilakukan secara masal semacam ini
biasanya terdiri dari kegiatan: kebersihan lingkungan, kebersihan tempat-tempat
ibadah, kebersihan sekolah, penghijauan, dsb. yang dapat dilakukan dalam waktu
singkat
b. Kegiatan Bakti masyarakat dengan berkemah,
hal ini dilakukan karena obyek kegiatan cukup kompleks dan bervariasi.
Macam-macam Perkemahan Bakti, dibedakan
atas peserta/pelakunya, serta obyek kegiatannya adalah sebagai berikut:
1) Perkemahan Bakti Penggalang, diikuti oleh
para Pramuka Penggalang
2) Perkemahan Bakti Karya Pramuka (PERTISAKA),
perkemahan bakti yang dilakukan oleh para Pramuka Penegak dan Pandega yang
mengikuti kegiatan SAKA; sesuai dengan
spesifikasi SAKA, PERTISAKA dapat dibedakan menjadi:
a) PERTI SAKA BAHARI
b) PERTI SAKA BHAYANGKARA
c. PERTI SAKA BAKTI HUSADA
d. PERTI SAKA DIRGANTARA
e. PERTI SAKA KENCANA
f. PERTI SAKA TARUNABUMI
g. PERTI SAKA WANABAKTI
3) Perkemahan Wira Karya (PW), diikuti oleh
para Pramuka Penegak dan Padega dengan acara kegiatan tidak hanya sebagai Bakti
Masyarakat (Community Development) sehingga Perkemahan Wirakarya (PW) dikatakan
juga sebagai Community Development Camp.
Semua kegiatan tersebut di
atas sedapat mungkin melibatkan masyarakat setempat, bergotong royong
bekerjasama dalam membangun desa, dengan
harapan hal-hal yang telah dikerjakan pramuka pada kegiatan tersebut dapat
mereka pelihara dan lestarikan.
4) Panitia Pelaksana kegiatan bakti masyarakat
maupun pembangunan masyarakat pada Perkemahan Bakti Penggalang, Perkemahan
Bakti SAKA dan Perkemahan Wirakarya (PW)
hendaknya dipercayakan kepada para Pramuka Penegak dan Pandega dengan bimbingan
dan bantuan Pembina Pramuka sebagai konsultan mereka, agar kegiatan tersebut
merupakan media pendidikan kepemimpinan dan manajemen sehingga mereka akan
mendapat pengalaman yang praktis dalam mengelola kegiatan.
III. PENUTUP
Kegiatan Bakti Masyarakat
dapat diikuti oleh Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, Pramuka
Pandega, maupun para Pembina; yang membedakan dari kegiatan untuk Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega, adalah bobot kegiatannya yang disesuaikan dengan
kemampuan maupun perkembangan jiwa mereka.
KEPUSTAKAAN
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka, Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 1999.
2. Rencana Strategik Gerakan Pramuka 1999-2004,
Panca Karsa Utama.
3. Scouts in Society, World Organization of the
Scout Movement (WOSM).
4. Bahan KMD, Tahun 1983
Kepada
Yth,
Ketua
Koperasi Lemdikanas
di
Jakarta
Salam
Pramuka.
Saya
yang betanda tangan dibawah ini
Nama :
H.S. Poernoto
Jabatan :
Sekretaris Lemdikanas
Meminjamkan
uang koperasi Lemdikanas untuk saudara
Kaulan dengan pembayaran sesuai dengan
peraturan Koperasi Lemdikanas, dimana uang tersebut akan digunakan untuk
keperluan sekolah anaknya.
Atas
batuannya saya ucapkan terima kasih
Jakarta,
6 Agustus 2001
Hormat
saya
No comments:
Post a Comment