1. Aku
ingin terpuji di hadapan Allah swt
Apakah kamu ingin terpuji di
hadapan Allah? Anak yang sālih tentu akan menjawab ‘ya’. Mari kita
bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asmā’u al- husnā sebagai
berikut.
Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah
berfirman: “Setiap yang bernyawa pasti mati”. Manusia, hewan, dan tumbuhan
akan mati. Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian
bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju
kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah dan
Rasul-Nya. Misalnya, rajin £alat, rajin membaca al-Qur’ān, rajin
belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua dan guru. Kemudian jauhi yang
dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Misalnya mencuri, berkelahi dan menyakiti
orang lain. Selain itu, biasakan berdoa kepada Allah Swt.: “Yā Allah Yā
Mumit, wahai Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami nanti dalam keadaan
husnul khātimah”.
v Al-Hayyu (Yang Maha
Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup (nyawa) dan rezeki adalah
Allah Swt. Oleh karena itu, hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt..
Bagaimana sikap dan perilaku kita dalam hidup atau kehidupan? Tugas manusia
adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah
Swt. seperti memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara
teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat.
Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah
dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang
membutuhkannya.
v Al-Qayyūm (Yang Maha
Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri untuk
selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup
tidak selalu bergantung kepada orang lain. Hidup harus punya semangat mandiri
dalam segala situasi dan kondisi. Pada jaman dulu ada pepatah yang menyatakan:
“Berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari)”. Bagi siswa kelas 5, bila di rumah
harus sudah dapat melakukan sendiri hal-hal tertentu. Misalnya, merapikan
tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian
sekolah, mengambil sendiri sarapan/makanan untuk berangkat sekolah, dan
sebagainya.
v Berdo’alah kepada
Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayyūm, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri,
jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”.
v Al-Ahad (Yang Maha Esa),
mengandung arti Allah itu Esa. Yang Maha Tunggal atau Esa, yang tetap
menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Allah Swt. mandiri tidak membutuhkan
yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar selalu mandiri tidak
selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian,
mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah.
Kemudian berdoa sendiri: ”Yā Allah, Engkaulah Tuhan satu-satunya, tiada
sekutu bagi- Mu. Engkau tempat meminta. Jadikanlah aku dapat hidup mandiri
No comments:
Post a Comment