Memahami
Zakat
A. Memahami
Zakat
Setiap bulan Ramadan Riri selalu
mengajak Fadil adiknya untuk membayar zakat di
masjid dekat rumahnya. “Fadil, yuk,
kita siap-siap pergi ke masjid membayar zakat fitrah!” ajak Riri kepada
adiknya. Fadil masih senang bermain mobil-mobilan sehingga enggan
menyahut. Kemudian Riri menghampiri
Fadil sambil berujar, “Fadil, ayo dong siap-siap ke
masjid untuk membayar zakat fitrah!”
“Iya kakak, Fadil ingat, kan sekarang
sudah akhir bulan Ramadan.”
Riri dan Fadil membawa 2,5 kg beras
yang sudah dipersiapkan ibunya. Kedua kakak
beradik yang masih duduk di sekolah
dasar itu mohon izin kepada ibunya untuk ke masjid
membayar zakat fitrah . “Bu, Riri dan
Fadil berangkat ke masjid!” ujar Riri kepada ibunya
yang sedang menjahit.
“Hati-hati di jalan ya, nak.! ” Pesan
ibunya kepada Riri dan Fadil.
Riri dan Fadil menuju masjid Al-Barkah untuk
membayar zakat fitrah. Di tengah jalan
Fadil bertanya kepada kakaknya, “Kak,
aku belum mengerti zakat itu apa?” Tanya Fadil
yang baru duduk di kelas 3 kepada
kakaknya Riri yang sudah duduk di kelas 6 SD.
“Kata Pak Ahmad Mila guru agama kita, menurut bahasa zakat
bermakna membersihkan.
Sedangkan menurut istilah, zakat
berarti mengeluarkan sebagian dari harta tertentu
yang telah mencapai nisab. Jadi, zakat
itu sebagian harta tertentu yang wajib dikeluarkan
oleh umat Islam untuk diberikan kepada
orang yang berhak menerimanya.” Jawab Riri.
“Oh begitu ya Kak! Tapi, kenapa kita
harus membayar zakat?” Tanya Fadil lagi kepada Riri.
“ Kata pak Ahmad, setiap umat Islam
yang mampu wajib membayar zakat.”
“Kok, kita sekarang membayar zakat
fiitrah? Kan, kita belum mampu cari uang?”
“Kata pak Ahmad, zakat fitrah itu untuk membersihkan diri dan
jiwa kita. Lagi pula yang
menanggung
zakat fitrah Orangtua kita.” “Oh, begitu ya Kak !”, ucap Fadil. “Fadil, ayo,
masuk ke masjid!”, Ajak Riri kepada adiknya untuk masuk ke masjid. Di dalam
masjid sudah banyak orang yang ingin membayar zakat kepada panitia zakat.
No comments:
Post a Comment