Kisah
teladan Nabi Harun as.
C.
Kisah teladan Nabi Harun as.
Nabi Harun a.s.
adalah kakak kandung Nabi Musa a.s.. Tutur katanya fasih, perilakunya santun,
dan kesetiaannya kepada Nabi Musa a.s. sangat besar. Nabi Harun a.s. selalu
mendampingi Musa a.s. ketika menemui Firaun.
Kesetiaan Harun a.s. diabadikan di dalam al-Qur’an. Dalam
QS. Toha/20: 47
Artinya:
“Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dan katakanlah, “Sungguh,
kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami
dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sungguh, kami telah datang kepadamu
dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu
dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.”
Nabi Musa a.s. dan
Nabi Harun a.s. selalu membela orang yang tertindas. Kaum Bani Israil yang
tertindas berhasil mereka selamatkan.
Nabi Musa a.s. meninggalkan Bani Israil selama 40 hari untuk
menemui Tuhan di puncak Gunung Sinai. Nabi Harun a.s. diserahi menjaga kaumnya.
Akan tetapi, setelah Musa a.s. kembali, ia melihat kaumnya menyembah berhala
(patung).
Musa a.s. pun marah.
Ia bergegas menemui kakaknya, Harun a.s.. Ia lalu memegang dan menarik rambut
kepala saudaranya.
Harun berkata, “Wahai
anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka
membunuhku. Janganlah engkau permalukan aku di depan orang-orang, dan jangan
engkau jadikan aku sebagai orang yang zalim.”
Musa a.s. sadar dan merasa bersalah, lalu berdoa kepada Allah:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke
dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.”
(Q.S al-A’rof /7: 151)
No comments:
Post a Comment