Sunday, 4 September 2016

API UNGGUN DAN TATA TERTIB MENONTON SENI PENTAS

API UNGGUN DAN TATA TERTIB MENONTON

SENI PENTAS


I.     PENDAHULUAN
1.    Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari.  Pada mulanya api unggun dipakai sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari gangguan binatang buas.  Pada kegiatan kepramukaan, api unggun dilaksanakan dalam acara hiburan dengan suasana riang gembira

2.    Nilai pendidikan yang dapat dikembangkan dari kegiatan api unggun, diantaranya:
a.     mempererat persaudaraan
b.    memupuk kerja sama (gotong royong)
c.     menambah rasa keberanian dan percaya diri
d.    membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
e.     mengembangkan bakat dan kreativitas
f.     memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton

II.   MATERI POKOK
1.    Acara Api Unggun
a.     pada acara api unggun peserta didik menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seninya, berupa: musik, menari, sandratari, lawak, fragmen, pantomin, baca puisi.
b.    Untuk kelancaranya jalanya acara api unggun, perlu dibentuk Tim Pelaksana yang akan :
1)    mempersiapkan peralatan api unggun
2)    mengatur jalannya penampilan baik yang perorangan maupun kelompok
3)    membenahi unggun api agar tetap menyala dengan baik
4)    merapikan kembali lahan api unggun setelah acara berakhir
c.     Pembina Pramuka yang mengikuti  acara api unggun hendaknya ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung

2.    Tata cara pelaksanaan api unggun
a.     Tempat diselenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaan rata
b.    Bila api unggun dilaksanakan di lapangan yang berumput, maka pada tempat yang direncanakan sebagai tempat api unggun, rumputnya dipindahkan lebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai
c.     Sesudah selesai api unggun, tidak boleh terlihat bekasnya, adanya sisa kayu dan abu harus dipindahkan, tempat harus bersih kembali
d.    Api unggun tidak boleh merusak lingkungan
3.    Manfaat tata tertib menonton
a.     Tata tertib menonton dapat mengurangi/membatasi/meniadakan luapan jiwa yang tak normal yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
b.    Tata tertib menonton memberikan kepada peserta didik kesempatan untuk berlatih menguasai dirinya, mengendalikan dirinya, dan mengatur dirinya untuk memenuhi kebentukanya.
c.     Tata tertib menontong memberi kesempatan peserta didik menghargai diri sendiri dan oarang lain
d.    Menambah pengetahuan melatih alat dria dan melatih menganalisis/berfikir


4.    Bentuk pelaksanaan tata tertib
a.     Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain pentas sebagaimana mestinya, sehingga karya seninya dapat dinikmati oleh siapa saja
b.    Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang menjadi penonton untuk dengan tenang dan cermat dapat menikmati karya seni yang sedang dipentaskan.
c.     Menciptakan iklim dan suasana untuk dapat melaksanakan dan mentaati tata tertib yang dibuatnya dengan penuh kesadaran dan sukarela

5.    Pelaksanaan seni pentas
a.     Acara pemetasan disusun sedemikian rupa sehingga penampilan dapat bervariasi, lancar dan tertib
b.    Keteraturan dan bervariasinya penampilan akan membantu terwujudnya keterlibatan menonton
c.     Sebagai penonton pramuka telah membiasakan diri untuk tertib


III. PENUTUP
Dalam kepramukaan, baik bagi yang sedang pentas dan yang bertindak sebagai penonton, kedua belah pihak mengamalkan Kode Kehormatan Pramuka, oleh karena itu Pemetasan oleh dan untuk pramuka selalu berjalan dengan tertib, lancar dan aman


KEPUSTAKAAN
1.      Bahan KML. Kwarnas. Jakarta. 1983


No comments: