CARA MENYELESAIKAN SKK DAN MENDAPATKAN TKK BAGI PRAMUKA SIAGA
CARA MENYELESAIKAN SKK DAN MENDAPATKAN TKK BAGI PRAMUKA SIAGA
I. PENDAHULUAN
1. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat
kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan dan keterampilan pada bidang
tertentu yang dapat berfungsi sebagai sarana mengembangkan minat dan bakat
peserta didik.
2. SKK disusun dalam berbagai bidang kecakapan
dan jenjang sehingga kepada para peserta didik dapat memiliki kecakapan
apa yang ingin diambil untuk
mengembangkan minat dan bakatnya.
3. Macam-macam SKK menurut Bidang Pengetahuan :
a. Bidang agama, mental, moral, spritual,
pembentukan pribadi, dan watak.
b. Bidang patriolisme dan seni budaya
c. Bidang kesehatan dan ketangkasan
d. Bidang keterampilan dan teknik pembangunan
e. Bidang sosial, perikemanusian, gotong
royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia, dan lingkungan hidup.
4. Jenjang SKK
a. Atas
dasar golongan usia peserta didik
1) SKK Pramuka Siaga
2) SKK Pramuka Penggalang
3) SKK Pramuka Penegak
4) SKK Pramuka Pandega
b. Atas dasar bobot materi SKK
1) SKK Pramuka Siaga (1 jenjang)
2) SKK Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega
- Tingkat
Purwa
- Tingkat
Madya
- Tingkat
Utama
II. MATERI POKOK
1. SKK Pramuka Siaga
a. Tidak berjenjang
b. Macam-macam SKK Pramuka Siaga
1) Bidang Agama, Mental, Moral, Spritual, Pembentukan Pribadi dan
Watak, diantaranya :
SKK Sholat, SKK Khatib, SKK Qori, SKK
Muadzin, SKK Penabung.
2) Bidang Patriotisme dan Seni Budaya,
diantaranya :
SKK Pengatur Ruangan, SKK Pengatur Meja
Makan, SKK Pemimpin Menyanyi, SKK Penyanyi, SKK Pelukis, SKK Mengarang, SKK
Pembaca.
3) Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
SKK Gerak Jalan, SKK Pengamat, SKK
Penyelidik, SKK Perenang, SKK Juru Layar, SKK Juru Selam SKK Pendayung.
4) Bidang Keterampilan dan Tehnik Pembangunan :
SKK Peternak Sutera, SKK Peternak
Kelinci, SKK Peternak Lebah, SKK Juru Kebun, SKK Penenun, SKK Juru Bambu, SKK Juru Anyam, SKK Juru Kayu,
SKK Juru Logam, SKK Juru Kulit, SKK Penjilid Buku, SKK Juru Potret, SKK Penangkap
Ikan, SKK Peternak Itik, SKK Peternak Ayam, SKK Pengendara Sepeda, SKK Pencinta
Dirgantara, SKK Pengenal Cuaca, dll.
5) Bidang Sosial, Perikemanusian,
Gotong-royong, Keterlibatan Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup :
SKK Pemadam Kebakaran, SKK Pengamanan
Lalu Lintas, SKK Pengamanan Kampung/Desa, SKK Penunjuk Jalan, SKK Pembantu Ibu, SKK Penerima Tamu, SKK Juru
Penerang, SKK Korespondensi, SKK P3k, dll.
2. Cara
menyelesaikan SKK Pramuka Siaga
a. Penyelesaian SKK dilakukan dengan melalui
ujian dalam proses menguji hendaknya penguji :
1) berusaha agar dapat dirasakan oleh yang
bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya
2) memperhatikan batas-batas kemampuan sebagai
mana tercantum dalam SKK yang diujikan.
3) menekankan pada hasil usaha yang dicapai
oleh peserta didik
b. Peserta Didik memiliki sendiri macam SKK
yang akan diselesaikannya
c. Waktu ujian dilakukan atas dasar
kesepakatan antara peserta didik dengan pengujinya
d. Penguji SKK adalah anggota dewasa yang
berkompeten dan selaras dengan SKK yang ditempuh, sehingga penguji SKK
dimungkinkan :
1) Pembina/Pembantu Pembina
(Yahda/Bunda/Pakcik/Bucik)
2) Orang tua pramuka, dengan sepengetahuan
Pembinanya.
3) Seorang yang memiliki keahlian sebagaimana
tercantum dalam SKK yang ditempuh, dengan sepengetahuan Pembinanya.
e. Mereka yang berhasil akan diberikan
penghargaan berupa Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
3. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga
a. TKK Pramuka berbentuk segitiga berukuran
panjang 3 cm dan tinggi 2 cm dengan puncak ke bawah
b. TKK Pramuka Siaga tidak berjenjang
c. Warna dasar TKK Pramuka Siaga
1) Kuning,
untuk TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan pribadi dan watak
2) Merah, untuk TKK Bidang Patriotisme dan
Seni budaya
3) Putih, untuk TKK Bidang Kesehatan dan
Ketangkasan
4) Hijau,
untuk TKK Bidang Keterampilan dan Tehnik Pembangunan
5) Biru,
untuk TKK Bidang Sosial, Perikemanusian, Gotong royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian dunia, dan Lingkungan hidup.
d. TKK diberikan kepada peserta didik setelah
meyelesaikan SKK oleh Pembinanya (Yahda/Bunda) dalam suatu upacara
4. Pemegang TKK harus dapat
mempertanggungjawabkan kecakapan pada bidang pengetahuan sebagaimana tercantum
dalam SKKnya, dan selalu berusaha untuk dapat meningkatkannya dengan meraih
TKK-TKK lainnya.
5. TKK sewaktu-waktu dapat dicabut kembali oleh
Kwartir melalui Pembina Pramuka yang bersangkutan jika terbukti kecakapan
khusus yang dimilikinya tidak sesuai dengan SKKnya
III. PENUTUP
1. SKK dan TKK merupakan alat
pendidikan, karena itu harap para Pembina tetap menyikapinya sebagaimana yang
diharapkan, dengan kata lain para pemakai tanda kecakapan hendaknya selalu
dijaga agar mereka sebelum ditempeli tanda kecakapan harus betul-betul melalui
proses yang benar sehingga tanda kecakapan tersebut didukung oleh kemampuan dan
perilaku pemakainya
2. Pembina Pramuka hendaknya terus menerus memberikan
motivasi peserta didiknya agar mereka tetap menjaga kualitas dan perilakunya
selaras dengan TKK yang disandang
peserta didik yang bersangkutan.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN
PRAMUKA, Kepres RI No. 34 Th 1999 dan
Kep Ka. Kwarnas No. 107 Th
1999. Jakarta, 1999.
2. Atmasulistya, Drs. H.
Endy, PANDUAN PRAKTIS PEMBINA PRAMUKA, Jakarta, 2000.
3. Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka No. 134 tahun 1976 tentang Petunjuk Penyelenggara TKK dan No.
132 Tahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggara SKK dan gambar-gambar TKK.
5. Keputusan Kwarnas Gerakan
Pramuka No.016 Tahun 1980 tentang Tambahan SKK dan Gambar-gambar TKK
No comments:
Post a Comment