CARA MENDIDIKAN TRISATYA DAN DASADARMA
PADA PRAMUKA PENGGALANG
CARA MENDIDIKAN TRISATYA DAN DASADARMA
PADA PRAMUKA PENGGALANG
I. PENDAHULUAN
1. Trisatya merupakan janji Pramuka
Penggalang dan Dasadarma Pramuka merupakan pedoman dalam kehidupannya atau ketentuan moral bagi
Pramuka Penggalang dalam kehidupanya dan pergaulannya sehari-hari di
masyarakat, secara lengkap berbunyi sebagai berikut :
a. Trisatya
Pramuka Penggalang
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh :
- menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri
membangun masyarakat
- menempati Dasadarma
b. Dasadarma
Pramuka itu :
1) Tagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3) Patriot yang sopan dan kesatria
4) Patuh dan suka bermusyawarah
5) Rela menolong dan tabah
6) Rajin, terampil dan gembira
7) Hemat, cermat dan bersahaja
8) Disiplin, berani dan setia
9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10) Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
II. MATERI POKOK
1. Trisatya dan Dasadarma Pramuka
a. Trisatya, merupakan janji seorang pramuka :
1) janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang
calon Pramuka setelah memenuhi persyaratan yang diperlukan.
2) tindakan pribadi untuk mengikat diri secara
sukarela menerapkan dan mengamalkan janji
3) titik tolak memasuki proses pendidikan
sendiri guna mengembangkan visi, intelelektual, emosi, sosial dan spiritual
b. Dasadarma merupakan ketentuan moral seorang
pramuka, adalah :
1) alat proses pendidikan sendiri yang
progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
2) upaya memberi pengalaman praktis yang
mendorong peserta didik menemukan,
menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan
menjadi anggota.
3) landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong pramuka menunggal
dengan masyarakat, bersikap demokratis saling menghormati, memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong.
4) kode etik organisasi dan satuan Pramuka,
dengan landasan ketentuan moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang
mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan
putusan.
2. Satya dan Darma Pramuka
merupakan Kode Kehormatan Pramuka, oleh karena itu bila seseorang pramuka
mengingkari satyanya dan berperilaku menyimpang dari darmanya, dia tidak akan
mempunyai kehormatan lagi di mata pramuka lainnya.
3. Agar Pembina pramuka dapat melaksanakan
tugas membina dengan baik seyogyanya memahami kebutuhan dan tugas perkembangan
jiwa peserta didiknya, ialah sebagai berikut :
a. Kebutuhan peserta didik
Pada umumnya kebutuhan dan aspirasi
peserta didik, antara lain :
1) adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan dan
memperoleh kegiatan yang menyenangkan.
2) dorongan naluri untuk memperoleh kebebasan
berfikir, berpendapat dan berprestasi
3) hak azazi untuk memperoleh pembinaan,
bimbingan dan kasih sayang dari orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
4) pengembangan bakat, minat, dan peningkatan
kemampuan serta kecakapan.
5) peningkatan daya cipta
6) cipta, rasa, karsa dan karya
7) hasrat hidup, berjasa dan berbakti
b. Tugas-tugas perkembangan jiwa anak seusia
Pramuka Penggalang :
1) berfikir kritis
2) mudah terjadi identifikasi yang sangat
emosional
3) minat dan aktivitas mulai mencerminkan
jenis-jenis secara lebih
4) dorongan kuat untuk ekspansi diri dan
bertualang
5) pengaruh kelompok sebaya sangat besar
6) memerlukan kehangatan dan keserasian dalam
keluarga di rumah
7) memerlukan dukungan emosional orang tua bila
mengalami kekecewaan dalam bergaul
8) menyenangi perilaku yang penuh kejutan
tantangan dan perilaku menggangu orang lain
9) permaianan kelompok, tim, sangat menarik
baginya.
4. Mendidikan Trisatya dan Dasadarma pada
Pramuka Penggalang tidak akan dilakukan dengan cara mendoktrinkan dan dengan
cara memaksakan, melainkan dengan menggunakan tehnik dan metode yang bervariasi
dengan memperhatikan kebutuhan, aspirasi dan tugas-tugas perkembangan jiwa
anak, sehingga kegiatan selalu merupakan hal yang menarik, menantang dan
menyenangkan. Media mendidikkan satya
dan darma pada Pramuka Penggalang, agar mereka terlatih untuk menemukan dan
merasakan sendiri, diantaranya dengan kegiatan :
a. Menjalankan ibadah/berbakti kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dengan jalan :
1) mengikuti acara-acara hari besar agama
2) mendengarkan ceramah-ceramah agama
3) menjalankan ibadah setiap saat sesuai dengan
ajaran agama yang diperlukanya.
b. Berpartisipasi pada kegiatan
yang bersifat gotong royong di masyarakat, membantu dengan melaksanakan P3K
pada korban bencana alam, dll.
c. Pada setiap upacara
mengucapkan darma dan pada saat pelantikan-pelantikan yang bersangkutan diminta
untuk mengulangi satyanya.
d. Melakukan proses penghayatan
dalam bentuk :
1. diskusi regu
2. pesan pembina setelah
latihan mingguan
3. dialog antara peserta didik
dengan pembinya.
e. Menanamkan rasa
persaudaraan dengan mengunjugi rumah-rumah yatim piatu atau teman-temanya yang
sakit.
f. Setiap
kegiatan/latihan-latihan diusahakan selalu diberikan tema tertentu sejalan
dengan bunyi satya dan darmanya.
Catatan :
Setiap kegiatan tersebut di atas selesai
dilaksanakan Pembina Pramuka Penggalang hendaknya melemparkan masalah yang
dikaitkan dengan satya dan darma pramuka sebagai bahan dialog untuk menggali
temuan mereka dari kegiatan yang baru dilakukan. Sehingga pemahaman Satya dan Darma langsung
didapat dari kegiatan yang mereka lakukan.
III. PENUTUP
1. Mendidikan dengan cara kepramukaan dilakukan dengan
melalui kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan dan meningkat dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta di
laksanakan di alam terbuka.
2. Pembina Pramuka Penggalang
yang didalam suatu kegiatan menempatkan posisinya sebagai mitra Pramuka
Penggalang dan aktif memberikan motivasi, rangsangan serta ajakan untuk bergiat
sesuai dengan kebutuhan, aspirasi dan tugas perkembangan jiwa peserta didiknya,
akan dapat menciptakan kegiatan yang menarik, menantang dan menyenangkan dari
kegiatan semacam itu peserta didik dengan fasilitator pembinanya akan menemukan
dan merasakan sendiri hal-hal yang mencerminkan pengamalan tema kegiatan.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN
PRAMUKA, Kepres RI No. 34 Th 1999 dan
Kep Ka. Kwarnas No. 107 Th
1999. Jakarta, 1999.
2. Keputusan Kwarnas Gerakan
Pramuka No. 101 Tahuan 1984 tentang PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA
3. Atmasulistya, Drs. H.
Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA, Jakarta, 2000.
4. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN
PRAMUKA, Kwarnas Gerakan Pramuka 1999.
No comments:
Post a Comment