Monday, 12 September 2016

PERKEMAHAN WIRAKARYA DAN PERKEMAHAN BAKTI

PERKEMAHAN  WIRAKARYA DAN PERKEMAHAN BAKTI 



PERKEMAHAN  WIRAKARYA DAN PERKEMAHAN BAKTI 


I.     PENDAHULUAN
1.    ....." Ikut sertaanya pramuka-pramuka dalam kegiatan pembangunan bangsa adalah syarat mutlak demi kelanjutan hidup kepramukaan sebagai organisasi dunia.  Kita dapat tetap taat pada prinsip-prinsip moral kepramukaan, tetapi kita harus memperbaharui acara-acara kegiatan kepramukaan yang sesuai dengan aspirasi generasi muda kita, dan dengan kebutuhan masyarakat kita ...."
       (Kutipan prasaran Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada World Scout Conference yang ke-23 Tokyo pada tahun 1970)

2.    Oleh karena hal tersebut di atas Gerakan Pramuka mengadakan kegiatan Perkemahan Wirakarya dan Perkemahan Bakti, yaitu perkemahan para Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai satuan pramuka dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat untuk ikut serta melaksanakan pembangunan.

II.   MATERI POKOK

1.    Perkemahan Wirakarya (PW) dan perkemahan Bakti
a.     Tujuan
       Baik Perkemahan Wirakarya maupun Perkemahan Bakti Pramuka Penegak, dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan kegiatan praktis dengan melibatkan langsung pada pembangunan pisik mampu non fisik
b.    Sasaran
       Setelah mengikuti Perkemahan wirakarya maupun Perkemahan Bakti para Pramuka Penegak mampu:
1)    mengembangkan keterampilan manajerial
2)    meningkat kemampuan kepemimpinannya
3)    meningkat ketahanan: spiritual/mental/moral, pisik intelektual, emosional dan sosial-nya
4)    meningat sikap kemandirianya, tanggungjawabnya kepeduliannya, serta komitmennya.

2.    Penyelenggara Perkemahan Wirakarya (PW)
       PW diselenggarakan oleh :
a.     Kwartir Ranting sedikitnya 2 tahun sekali
b.    Kwartir Cabang sedikinya 3 tahun sekali
c.     Kwartir Daerah sedikitnya 4 tahun sekali
d.    Kwartir Nasional, jika diperlukan




3.    Pelaksana
a.     Pelaksana PW adalah sebuah Panitia yang terdiri dari para Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera yang berintikan Dewan Kerja Kwartir, dengan dukungan, bimbingan dan didampingan unsur-unsur Anggota Dewasa (Andalan, Mabi, Pelatih Pembina, Pembina)
b.    Panitia Pelaksana bertugas untuk menyusun perencanaan, pemograman, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatanya.
c.     Panitia Pelaksana bertanggungjawab kepada Kwartir yang bersangkutan

4.    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan perencanaan PW
a.     Kegiatan PW  merupakan kegiatan yang bersifat kreatif, rekreatif, edukatif dan produktif untuk kepentingan pembangunan masyarakat
b.    Kegiatan PW disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan para Pramuka Penegak dan Pandega serta memperhatikan pula kepentingan dan kebutuhan masyarakat setempat.
c.     Perbandingan antara bakti masyarakat/pembangunan masyarakat dengan keterampilan kepramukaan (scouting skill) diupayakan 3 : 1, atau 75 % untuk  keterlibatan  dalam  pembanguinan masyarakat dan 25 % untuk keterampilan kepramukaan.

5.    Perkemahan Bakti Pramuka Penegak
       Perkemahan Bakti Pramuka Penegak pada umumnya dilaksanakan oleh Pramuka Penegak yang tergabung dalam kegiatan Satuan Karya Pramuka (SAKA) dalam bentuk Perkemahan Bakti Saka (PERTISAKA).

6.    Perkemahan Bakti Saka (PERTISAKA) diikuti oleh para Pramuka Penegak yang bergiat pada SAKA sejenis, sehingga terdapat 7 macam PERTISAKA, ialah:
a.     PERTISAKA BHAYANGKARA
b.    PERTIWANA
c.     PERTISAKA TARUNA BUMI
d.    PERTISAKA BAHARI
e.     PERTISAKA BAKTI HUSADA
f.     PERTISAKA KENCANA
g.    PERTISAKA DIRGANTARA

7.    Perkemahan Bakti/PERTISAKA baik kegiatanya maupun pelaksanaanya sama saja dengan Perkemahan Wirakarya (PW).

8.    Dalam setiap PW maupun PERTISAKA perlu adanya :
a.     Lambang Bendera dan tanda lain sesuai keperluan
b.    Tanda penghargaan Kegiatan berupa TIGOR (tanda ikut bergotong royong) atau TISKA (tanda ikut serta kegiatan)
c.     Memiliki Tema dan MottO
III. PENUTUP
Pelaksanaan  kegiatan baik pada Perkemahan Wirakarya maupun pada perkemahan Bakti/PERTISAKA, dilaksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among yang dalam pelaksanaannya terwujud dalam aktivitas yang :
1.    belajar sambil bekerja (learning by doing)
2.    belajar sambil mengajar (learning by teaching)
3.    berbuat untuk belajar (doing to learn)
4.    belajar untuk mencari nafkah (learning to earn)
5.    mencari nafkah untuk hidup (earning to live)
6.    hidup untuk berbakti (living to serve)


KEPUSTAKAAN
1.      Petunjuk Penyelenggaraan Pertemuan Pramuka. Kep. Kwarnas No. 130/KN/76. Jakarta. 1977.
2.      Bahan KML. Kwarnas. Jakarta. 1983. 
3.      Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA, Jakarta, 2000.

No comments: